Sejarah Desa

 

Riwayat Desa Pagedangan konon dari ceritanya bahwa di daerah/desa ini banyak di tumbuhi pohon buah pisang, yang dalam bahasa jawa Pisang berarti ”Gedang”. Maka dari situlah masyarakat menamakan daerah/desa ini menjadi ”Pagedangan” yang hingga kini Desa ini terkenal dan secara resmi di namai Desa PAGEDANGAN. 

Perkembangan pembangunan Desa menunjukkan kemajuan yang signifikan dari tahun ke tahun. Dimulai dengan pembangunan jembatan "Soponyono" di sungai Lesti pada tahun 1994, dilanjutkan dengan pembangunan Masjid Abubakar dan jalan desa pada tahun 1995. Tahun berikutnya, dilakukan makadam jalan Suko pada tahun 1996, disusul oleh jalan Tirto pada tahun 1997, jalan Kebonalas pada tahun 1998, jalan Kauman Bokor pada tahun 1999, dan jalan Baraan Bokor pada tahun 2000. Tahun 2001, pembangunan Masjid Baiturrohman Wonokasian dan makadam jalan Punden dilaksanakan. Pengadaan air bersih Wislic-2 pada tahun 2002 kemudian diikuti pembangunan jembatan "Sopongiro" di sungai Lesti pada tahun 2003. Pengaspalan jalan lingkar Supiturang dan makadam jalan desa dilaksanakan pada tahun 2004, diikuti oleh pengaspalan jalan Tugu, Tirto, Suko pada tahun 2005 dan makadam jalan desa pada tahun 2006.

Pada tahun 2007, pembangunan makadam jalan kampung, jembatan Sopongiro yang rusak akibat banjir, pengaspalan jalan Kauman Bokor, serta pembangunan kantor desa juga terlaksana. Tahun 2008 menyaksikan pembangunan aula atau balai desa, diikuti pembangunan pendopo pada tahun 2011. Pengaspalan jalan R21 dan RT 24 RW 08 Supiturang, penyemiran jalan Tugu, Suko, Tirto, serta pavingisasi jalan RT 14-15 RW 10 Bokor terjadi pada tahun 2012. Pada tahun yang sama, pembuatan papan nama dan pagar kantor desa juga dilaksanakan. Semua proyek ini mencerminkan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan infrastruktur dan kualitas hidup di desa.