SOSIALISASI PENGGUNAAN & PEMBUATAN QRIS UNTUK TOKO MAUPUN UMKM: Mahasiswa KKN FIA Universitas Brawijaya Kelompok 08 Desa Pagedangan 2024

  • Jul 28, 2024
  • PAGEDANGAN.TUREN

Turen, Pagedangan, Jumat, 26 Juli 2024

Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Kelompok 08 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya melaksanakan program kerja berupa Sosialisasi terkait penggunaan QRIS serta membuat QRIS untuk toko ataupun UMKM dan juga membantu pemasangan banner UMKM di Desa Pagedangan, Kec. Turen, Kab. Malang selama bulan Juli. Program ini dilaksanakan karena Desa Pagedangan menghadapi tantangan dalam mengadopsi teknologi digital, khususnya dalam sistem pembayaran. Banyak toko di desa ini masih menggunakan metode pembayaran konvensional yang mengandalkan uang tunai, yang tidak hanya kurang efisien tetapi juga menimbulkan risiko keamanan dan kenyamanan. Implementasi QRIS di toko-toko atau UMKM desa ini akan mempermudah proses transaksi, membuatnya lebih cepat, aman, dan efisien. Namun, mahasiswa KKN juga memberikan opsi lain bagi UMKM yang tidak bersedia untuk bekerja sama terkait sosialisasi QRIS, yaitu revitalisasi banner UMKM. Mahasiswa KKN memberikan opsi tersebut dikarenakan revitalisasi banner berperan krusial dalam meningkatkan visibilitas dan kesadaran merek. Banner yang menarik dan informatif membantu menarik perhatian pelanggan potensial dengan menampilkan nama bisnis, logo, dan detail penting lainnya. Selain itu, banner juga efektif untuk mempromosikan penawaran khusus, diskon, atau produk baru, sehingga dapat mendorong pelanggan untuk datang dan berbelanja. Informasi lokasi dan kontak yang tercantum pada banner memudahkan pelanggan untuk menemukan dan menghubungi bisnis. Oleh karena itulah program kerja ini dilakukan oleh mahasiswa KKN Universitas Brawijaya. 

Pada 2 hingga 12 Juli, sekelompok mahasiswa mengadakan sosialisasi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) untuk pelaku UMKM di desa tersebut. Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan sistem pembayaran digital QRIS yang dapat mempermudah transaksi dan meningkatkan efisiensi bisnis lokal.

Selama periode sosialisasi, para mahasiswa memberikan penjelasan mendetail tentang cara kerja QRIS serta manfaatnya bagi pelaku UMKM. Setelah sosialisasi, mereka melanjutkan dengan proses pembuatan akun QRIS bagi UMKM yang ingin bergabung, yang dilaksanakan dari 15 hingga 19 Juli. Dalam fase ini, beberapa UMKM seperti Sambal Gami Turen, Tea Mo Turen, dan Nasi Goreng Sopongiro (Bakso Mbak Kus) berhasil mendaftar dan memanfaatkan teknologi QRIS untuk mempermudah transaksi pelanggan.

Selain sosialisasi QRIS, mahasiswa juga melakukan revitalisasi banner di desa. Pemasangan banner berlangsung dari 23 hingga 28 Juli, bertujuan untuk memperbarui informasi promosi dari berbagai usaha lokal. Dua banner yang dipasang meliputi promosi untuk Cilok Bu Susi dan Roti Goreng, yang diharapkan dapat menarik lebih banyak pelanggan serta meningkatkan visibilitas produk-produk lokal di desa.